Sunday, March 28, 2010

Sukses Bisnis Bakso Hingga Waralaba

Bakso telah menjadi menu favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang lezat, harganya pun terbilang merakyat. Tak heran jika dengan mudah kita bisa menemukan penjual kudapan murah meriah ini di setiap sudut jalan. Cara mereka menyajikannya pun bervariatif. Mulai dengan cara dipikul, menggunakan gerobak dorong, hingga membuka gerai di pusat-pusat perbelanjaan bergengsi. Fenomena tersebut jelas membuktikan kalau bisnis kategori ini amat menjanjikan.


Barangkali tidak ada yang menampik kemashuran dua tempat yang dikenal sebagai sentra bakso yakni Kota Solo dan Malang. Dengan cita rasa yang berbeda, bakso dari dua daerah ini mampu menciptakan pelanggan fanatiknya. Adalah Wachid Basir Krismanto, atau yang akrab disapa “Cak To” mencoba melakukan gebrakan dengan mengkolaborasikan citarasa bakso Solo dan bakso Malang dalam satu mangkuk Rasanya enak, baksonya lembut dan kuahnya kental juga tidak berlemak. Uniknya ada tambahan campuran koya (kerupuk udang yang ditumbuk bersama bawang putih) ditambah dengan perasan jeruk nipis sebagai pengganti cuka. Yang jelas inilah yang menjadi letak keunikan bakso Cak To dibandingkan bakso lainnya.

Cak To selalu menjaga kualitas produknya. Seperti menggunakan bahan bermutu tinggi, selalu
menjaga kehigienisan produknya dan yang paling penting bakso Cak To, sama sekali tidak
menggunakan zat pengawet atau bahan-bahan kimia berbahaya lainnya. “Saya yakin kami berbeda
karena saat ini kamilah satu-satunya pemain bakso yang mengusung perpaduan citarasa Solo dan
Malang. Kami juga menjamin rasa bisa diandalkan. Inovasi akan terus dijalankan sehingga walaupun
bukan pemain awal dalam lingkup bisnis bakso kami akan melangkah lebih maju dari yang lainnya,”
ungkap pria yang memberikan label pada baksonya dengan nama Bakso Kuto Cak To.

Di Bakso Kuto Cak To, ada hampir 40 varian menu yang ditawarkan, seperti : bakso halus, bakso kasar, bakso super kasar, bakso isi telur puyuh, bakso isi tuna Chunk, bakso isi smoked beef, bakso mercon, bakwan goreng, siomay udang, ekado, dan lain-lain. Semuanya disuguhkan kedalam bentuk istimewa layaknya prasmanan. Hingga saat ini cara penyajian tersebut belum ditemui pada penjual bakso lain. Tradisi penyajian model prasmanan ini bertujuan agar memberikan keluasaan konsumen dalam memilih sendiri jenis kudapan sesuai selera.

Cak To merintis Bakso Kuto pada tahun 2004 silam. Namun sebenarnya Cak To sudah mengawali
kegiatan bisnisnya sejak tahun 1990-an kala ia masih duduk di bangku Sekolah Menegah Atas (SMA).
Di usianya yang masih terhitung masih sangat muda inilah, Cak To telah memulai berbisnis makanan
dari nol.. Ia sempat menjajal usaha tempe penyet hingga coba-coba mendirikan usaha Cafe yang
menyasar segmen anak muda. Ironisnya, tidak ada yang membuahkan keberhasilan. Ia sempat
menikmati masa-masa sukses meski hanya sebentar. Di tahun 1998 dampak krisis moneter
berpengaruh langsung kepada dirinya. Alhasil ia tidak bisa menghindarkan diri dari kebangkrutan.
“Saya ini raja bangkrut,” katanya sambil bergurau.

Kegagalan serta jatuh bangunnya dalam merintis bisnis tidak lantas menjadikannya kapok dan
nyalinya menciut. Pantang bagi arek Suroboyo ini untuk patah semangat. Tekadnya justru semakin
kuat untuk menjejakkan langkahnya bergulat kembali menekuni bisnis yang lagi-lagi berkutat
diseputar kuliner. Kali ini, ia memilih bakso sebagai menu bisnis selanjutnya.

Bakso Kuto 'Cak To'Hasil inovasi tersebut ia temukan berdasarkan pengalamannya selama
bergelut di bisnis makanan serta pengetahuan yang perolehnya ketika
menuntut ilmu di sekolah kuliner berbasis food product. Untuk meng-
hasilkan resep kombinasi kedua citarasa ini tidaklah semudah yang
dibayangkan. Butuh proses dan waktu yang cukup lama serta melalui
serangkaian uji coba yang panjang. Dan terbukti, pada outlet pusatnya
yang terletak di sebuah kota kecil Sidoarjo, Jawa Timur, ternyata
mampu melayani 200 konsumen hingga 300 konsumen di hari biasa.
Diakhir pekan dan hari libur Cak To mengaku konsumennya bisa
mencapai 400 orang hingga 550 orang. “Modal saya adalah strategi
desa mengepung kota, kita prioritaskan dan kuatkan daerah dulu. Kalau daerah saja mampu apalagi
kota,” ujar pria yang dibantu oleh 23 orang karyawan di outlet pusat miliknya ini.

Melihat sambutan yang begitu baik dan banyaknya permintaan dari pelanggan, Cak To pun mulai melebarkan startegi usahanya dengan menawarkan sistem kemitraan / business opportunity. Itu dilakukan terhitung sejak tahun 2006.

Saat ini ia telah mengembangkan usahanya dengan mencoba merambah ke beberapa kota lain seperti Semarang, Madiun, Ponorogo, Cepu, Bogor, Kertosono, Depok, Palembang, Medan, Batam, Makasar, Bali, Surabaya, dan lain-lain. Bagi penggemar bakso di Jakarta, mulai bulan Desember 2008 bakso Kuto Cak To sudah bisa dinikmati tepatnya di Foodcourt ITC Depok dan Ruko Jln Kemakmuran raya no.06 Depok. Total outlet yang berkembang hingga saat ini telah mencapai 23 buah yang tersebar dibeberapa cabang di tanah air. Dengan rata-rata omzet yang dihasilkan sekitar Rp 1 juta/hari sampai Rp 2 juta/hari. “Kalau di tempat kami minimal Rp 3,5 juta/hari sedang sabtu-minggu bisa mencapai Rp 5 juta/hari hingga Rp 7 juta/hari,” ungkap pria yang mengaku heran karena banyak mitranya yang berasal dari kalangan pejabat.

Untuk bergabung menjadi mitra, investasi yang dibutuhkan adalah Rp 40 juta termasuk equipments senilai Rp 17 juta, dan Rp 23 juta yang dipergunakan sebagai joining fee dengan jangka waktu 5 tahun. Untuk royalty fee yang wajib dibayarkan sebesar 3% dari hasil omzet yang akan dipungut setelah outlet berjalan 6 bulan. Selama 6 bulan itu akan dievaluasi kembang kempisnya. Apakah lancar ataukah tidak, apabila ternyata ada satu hal sehingga sampai bulan ke 6 belum mencapai target penjualan, mitra mendapat kesempatan nego untuk royalty fee sampai 10 bulan ke depan. Untuk break even point-nya (BEP) rata-rata mitranya mencapai sekitar satu tahun bahkan ada yang dalam kurun waktu 6 bulan sudah BEP.



sumber:
http://www.majalahpengusaha.com/content/view/967/94/

Saturday, March 27, 2010

Bisnis Makanan dan Kue Dari Rumah

Bisnis dalam bidang makanan rasanya tidak pernah ada habisnya. Peluang Bisnis di sektor ini memang sangat menjanikan, karena selama manusia hidup selalu membutuhkan makanan. Selain itu makanan tidak semata-mata sebagai pengenyang perut tetapi juga sebagai cita rasa, yang memerlukan variasi. Tengok saja dalam bisnis waralaba yang ada di Indonesia, bisnis waralaba makanan merupakan bisnis yang paling diminati.



Bisnis makanan selain mudah dilakukan, pasarnya banyak juga bisa dilakukan dari rumah. Bisnis makanan bisa menjadi bisnis rumahan yang mendatangkan penghasilan tambahan bagi siapa saja yang berminat. Kuncinya kreativitas meracik dan mencoba beraneka ragam masakan, mengemas dengan kemasan yang bagus kemudian menjualnya.

Usaha rumahan merupakan usaha yang dilakukan di rumah sendiri. Skala usaha kecil atau mikro yang tentu saja biasanya dikelola perorangan atau keluarga. Usaha kecil rumah menjadi solusi tepat bagi beberapa orang. Usaha ini sangat banyak sekali macamnya. Yang paling mudah dilakukan adalah membuka usaha rumahan snack dan kue dari dapur.

Dengan modal yang sangat terjangkau usaha ini bisa dimulai. Bahkan dengan modal dengkul pun menjual snack dan kue bisa dilakukan. Dengan uang seratus ribu rupiah misalnya Anda bisa membuat cilot dan menjualnya di depan sekolah. Dengan modal terbatas Anda menjual burger orang lain untuk dijajakan di rumah misalnya. Begitu laku Anda membayarnya. Begitu kecil modal yang dibutuhkan. Modal kecil karena usaha dari rumah biasanya dilakukan secara bertahap dari kecil lalu bertahap ke skala besar.



Usaha ini relatif tidak membutuhkan mesin atau peralatan canggih. Dengan peralatan dapur yang dimiliki sudah bisa menjual makanan ini. Jadi dana investasi bisa ditekan, bahkan Anda tidak perlu melakukan investasi terlebih dahulu. Cukup dengan wajan penggorengan, kompor serta panci yang dimiliki di dapur, Anda sudah bisa menjadi pengusaha rempeyek, kerupuk kemasan atau kacang telur.

Usaha snack dan kue sangat mudah dan praktis untuk dilakukan. Anda tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk membuka usaha ini. Memasak sangat mudah dilakukan oleh siapapun bahkan bukan ahli masakpun usaha kue dan snack bisa dikembangkan. Jika ingin ahli, tersedia aneka buku resep dan kursus masak yang mengajarkan cara tepat membuat snack dan kue.

Pangsa pasar snack dan kue termasuk besar. Orang Indonesia memiliki kebiasaan ngemil yang dilakukan untuk disaat senggang, santai atau menunggu waktu makan. Minum teh atau pesta pasti menyuguhkan kue dan snack sebagai pengisi makanan. Kehadiran snack dan kue dalam banyak kesempatan merupakan potensi pasar yang luar biasa. Orang tetap butuh klappertart untuk arisan, butuh pisang goreng untuk teman minum teh sore hari, makan keripik singkong saat menunggu bis, anak-anak sekolah mengisi perut dengan aneka snack saat istirahat. Begitu besar pasar snack dan kue karena makanan ini banyak dikonsumsi dalam berbagai kesempatan.

Usaha snack dan kue dari dapur merupakan salah satu usaha yang sangat kecil resikonya. Bahkan boleh dikatakan jika snack dan kue tidak laku bisa dimakan sendiri. Resiko terbesar pada kue basah atau segar yang mudah basi. Sedang untuk snack dan kue kering yang awet bisa bertahan beberapa bulan sehingga masih relatif aman untuk dijual hari berikutnya.

Usaha snack dan kue dari rumahan tidak bisa dianggap remeh karena skala usahanya kecil. Meski demikian, keuntungan snack dan kue rumahan termasuk besar. Beberapa jenis kue khusus yang enak dan mahal bisa mendapatkan keuntungan besar 45%. Untuk kue dan snack dengan persaingan ketat keuntungan berkisar antara 20-25%. Kue dan snack semakin tinggi untungnya jika dikemas menarik dan cantik.




Sumber:
http://usahakecil.info/Usaha-Rumahan/peluang-usaha-rumahan.html

Friday, March 26, 2010

Waralaba Sektor Makanan Paling Diminati

Waralaba Sektor Makanan Pada tahun 2009 menjadi penyumbang terbesar dalam perputaran omzet bisnis waralaba di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Dewan Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) , Amir Karamoy . Kecenderungannya Waralaba pada sektor makanan masih akan menjadi primadona di tahun mendatang. Hal tersebut mengingat kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang.

Besarnya peluang usaha waralaba si sektor makanan membuat Amir Karamoy menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan bisnis minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil seperti donat.

Bersumber dari waralabaku dot kom berikut beberapa waralaba makanan yang mungkin bisa dijajagi kemungkinannya.

1. My Crepes
Bisnis My Crepes

Pelan tapi pasti telah memberikan hasil positif bagi perkembangan My Crepes, hal ini dibuktikan dalam waktu tidak kurang dari 2 tahun My Crepes telah merambah ke kota – kota besar diantaranya : Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Surabaya bahkan sudah menembus luar pulau jawa yaitu Kalimantan.



Saat ini My Crepes telah memiliki lebih dari 21 Outlet yang tersebar di berbagai kota dan propinsi dan terus akan di kembangkan ke kota – kota lain di seluruh Indonesia. Kesempatan ini terbuka untuk siapa saja yang memiliki jiwa Wirausaha. ( Baca Business Opportunities My Crepes ).

Manajemen My Crepes akan terus melakukan inovasi, support untuk perkembangan My Crepes di seluruh Indonesia dengan sistem menunjuk perwakilan di setiap Kota / Kabupaten. Dengan demikian kualitas produk akan terus terjaga kualitasnya dan untuk memudahkan mata rantai distribusi.

Lebih lengkap bisa dilihat di http://www.waralabaku.com/for_detil.php?fid=487

2. Mac Kriukk Mac Krezzz
Mac Kriukk Mac Krezzz berasal dari Malang Jawa Timur, adapun produknya Makaroni, Tela, Tahu, Kentang. Memang kami tidak meng Khususkan hanya satu produk saja, tetapi beberapa produk untuk mengantisipasi konsumen jenuh/bosan dengan produk tertentu sehingga konsumen dimanjakan dengan banyak pilihan produk dan rasa ,manajemen akan selalu melakukan inovasi baru dengan menambah produk-produk baru apabila penjualan dan konsumen menurun, inilah keunggulan Mac Kriukk Mac Krezzz di bandingkan dengan BU/Waralaba lainnya yang sejenis.




Lebih Lengkap bisa dilihat di http://www.waralabaku.com/for_detil.php?fid=670

Monday, March 15, 2010

Aneka Peluang Usaha Waralaba Makanan

Peluang usaha memang sangat beragam di sekitar kita dan banyak untuk dimasuki. Salah satu usaha yang semakin menjamur digeluti adalah bisnis Waralaba. Usaha waralaba merupakan shortcut dalam memiliki sebuah bisnis. Peluang Usaha waralaba yang menawarkan kemudahan dan modal yang kecil membuat banyak orang menekuni usaha ini. Banyak bidang usaha yang sudah dilakukan dengan sistem waralaba. Dalam bidang makanan misalnya, Peluang usaha bidang makanan memang tidak pernah ada matinya. Selama manusia makan makan peluang usaha makanan selalu terbuka. Waralaba makanan beragam mulai dari makanan berat sampai ke makanan yang ringan.

Peluang usaha waralaba makanan banyak yang ditawarkan dengan harga yang murah, bagi anda yang bermodal kecil jangan khawatir, anda tetap bisa memiliki sebuah bisnis yang bisa memberikan income yang lumayan besar. Berikut beberara daftar peluang usaha waralaba makanan:
1. Waralaba Es
- Es Goyang Cello
Es Krim Traditional Tempo Dulu menggunakan bahan alami tanpa bahan bahan kimia tambahan .Modal Minimal Rp 2.600.000
- Es Teler Satu-Satu
Peluang usaha es teler dalam bentuk counter (booths) dengan investasi ringan. Menyajikan 11 macam es teler yang diracik dari buah pilihan.Modal Minimal Rp 17.000.000

2. Waralaba Makanan Ringan
- L3 CIRENG ISI
L3 CIRENG ISI adalah kuliner khas tatar sunda yang sudah dimodernisir mulai dari bentuk, rasa, isi dan penyajiannya. Modal Minimal Rp 5.000.000.

- Mr. Tacoz
Makanan khas Meksiko dengan harga terjangkau dan halal Modal Minimal Rp 20.000.000

Masih banyak lagi peluang usaha Waralaba makanan yang ditawarkan. Yang terpenting kita harus jeli dalam memilih waralaba jangan sampai terbujuk oleh janji-janji yang manis tetapi tidak realistis.



Sumber:
1. http://www.waralabaku.com

Peluang Usaha Ada Di Sekitar Kita

Sesungguhnya peluang  bisnis itu tidak jauh-jauh dari sekitar kehidupan kita karena itu kita tidak perlu bersusah payah mencarinya. Jika memang kita siap menerima peluang usaha tersebut, tentu akan datang dengan sendirinya. Contoh sederhana saja, setiap hari manusia memerlukan makanan berupa nasi, untuk makan nasi manusia perlu membeli beras. Untuk membeli bisa membeli perlu ada orang yang menjualnya, perlu ada yang menanamnya. Bukankah dari hal itu ada peluang usaha? Peluang usaha berjualan beras, peluang usaha menanam padi yang berkualitas tinggi. Dan masih banyak lagi peluang usaha dari kehidupan kita sehari-hari yang bisa kita temukan.

Kenyataannya betapa sulit kita bisa menemukan peluang usaha yang cocok bagi kita. Permasalahannya memang bukan tidak adanya peluang usaha tetapi diri kita yang  tidak siap atau tidak mempersiapkan diri menangkap peluang usaha yang ada di sekitar kita. Ada beberapa permasalahan yang menyebabkan diri kita tidak siap menerima peluang usaha di sekitar kita, sehingga peluang usaha tidak nampak di hadapan kita.Salah satunya adalah menganggap remeh pada hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki potensi besar. Biasanya kita tidak telaten menekuni bisnis yang keuntungannya recehan, meski sebuah bisnis mendatangkan keuntungan recehan tetapi jika dihitung kuantitas barang yang besar tentu keuntungan akan berlipat ganda. Kenapa kita tidak coba meluaskan pasar sehingga keuntungan menjadi besar.

Untuk mempersiapkan diri menemukan peluang usaha di sekitar kita, sudah saatnya kita jeli mengamati keadan sekitar dan juga mengamati diri sendiri. Dalam Konsep Perang Sun Tsu dinyatakan   mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang. Inilah pentingnya kita bisa menilai diri sendiri dan keadaan sekitar kita (lingkungan bisnis) agar dapat menangkap peluang usaha dan menjadikannya sumber keuntungan bagi kita.

Pendekatan ini dalam bisnis sering disebut dengan Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oportunities dan Threats), Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Teori ini sering dipakai orang untuk melakukan analisa bisnis yang terbukti cukup ampuh sebagai landasan untuk mengambil keputusan strategis bisnis.

Di Dalam mengambil keputusan untuk mengambil bagian dari sebuah peluang usaha yang bisa kita lakukan adalah membuat analisa peluang usaha dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Melihat kekuatan dan kelebihan yang kita miliki terhadap sebuah potensi peluang usaha. Misal ada peluang Bisnis Sembako di sebuah kompleks perumahan. Jika rumah kita kebetulan di pinggir jalan yang ramai ini adalah kekuatan kita untuk bisa terjun bisnis Toko sembako.
- Weakness, karena baru dalam berbisnis sembako kita belum memiliki informasi dan relasi suplier yang sanggup menyediakan bahan sembako dengan harga murah.
- Oportunities, Karena kompleks masih baru dan penghuninya cukup banyak, lokasi dengan pasar dan swalayan jauh , sedangkan kebutuhan sembako terus menerus sedang kebutuhan sembako adalah kebutuhan primer maka peluang usaha sembako menjadi cukup memiliki prospek yang baik.
- Threats, Mulai munculnya pedagang-pedagang sembako keliling  dengan harga yang cukup murah bisa menjadi pesaing usaha kita.

Dengan mengetahui beberapa kelemahan dan kelebihan baik dari sisi internal maupun eksternal, kita dapat mengambil langkah-langkah dan perencanaan dalam mengambil peluang usaha tersebut. Dengan demikian usaha yang dijalankan tidak sekedar berjalan tanpa arah dan tujuan jelas. Dengan analisa tersebut saat kita melangkah mengambil sebuah peluang usaha ada target-target yang terukur dan terencana.

Wednesday, March 10, 2010

Menemukan Peluang Usaha

Pertanyaan yang sering diajukan banyak orang adalah Bagaimana cara menemukan peluang usaha? Usaha apa yang cukup memiliki potensi keuntungan yang tinggi? Pertanyaan yang wajar bagi setiap orang yang akan memulai menjalankan usaha bisnis. Menemukan peluang usaha yang cocok barangkali merupakan hal yang dirasakan sulit saat akan memulai, tetapi akan menjadi mudah jika sebuah bisnis sudah berjalan. Jika sebuah bisnis sudah berjalan maka akan muncul peluang usaha-peluang usaha baru yang menjanjikan. Dalam sebuah wawancara di sebuah televisi swasta, Bob Sadino enterpreneur yang sudah cukup dikenal mengatakan kurang lebih bisnis itu mengalir saja, jalani saja apa adanya nanti akan muncul peluang-peluang usaha di hadapan kita.

Kadang kita selalu berharap sebuah peluang usaha muncul dalam benak dan pikiran kita secara tiba-tiba tanpa kita berupaya menjemputnya. Sebuah kalimat bijak mengatakan "Peluang itu akan muncul sejauh mana kita memiliki kemampuan dan persiapan untuk Menerima peluang itu". Jadi yang diperlukan untuk menemukan peluang bukan semata-mata memikirkan peluang usaha apa yang cocok untuk saya, tetapi sejauh mana usaha kita untuk menerima sebuah peluang usaha itu.

Untuk memperjelas pernyataan itu ada sebuah contoh sederhana, jika tetangga anda melihat anda memiliki keahlian dalam memperbaiki komputer, suatu ketika tetangga tersebut mengalami masalah dengan komputernya kemungkinan dia akan meminta bantuan anda pertama kali. Jika anda berhasil memperbaiki kepercayaan tetangga anda akan bertambah, hingga anda akan menjadi "konsultan" dalam bidang komputer. Lebih lanjut lagi dia akan merekomendasikan kemampuan anda kepada kenalan-kenalan dan tetangga lainnya.

Sebaliknya Jika tetangga anda tahu bahwa anda tidak memiliki kemampuan dalam bidang komputer,meskipun anda menawarkan diri kepadanya untuk menyelesaikan masalah komputer dia tidak akan percaya. Contoh sederhana tersebut memberikan gambaran bahwa peluang usaha akan muncul dengan sendirian jika kita mempersiapkan diri menjemputnya. Kata kuncinya adalah menyiapkan diri memiliki kemampuan menerima sebuah peluang usaha.

Peluang usaha biasanya datang dari hal-hal yang ada di dekat kita, dari kebiasan-kebiasaan yang kita lakukan, peluang usaha juga bisa muncul dari Hobi yang ditekuni secara terus menerus. Karena itu mulailah jeli melakukan pengamatan mterhadap apa-apa yang ada di sekitar kita. Prinsipnya adalah segala sesuatu yang dilakukan secara serius akan mendatangkan potensi peluang usaha. Tidak jarang hobi melakukan suatu kegiatan akan menjadi ladang penghasilan yang sangat besar nilainya. Maka untuk dapat menemukan peluang usaha mulailah dari hobi dan hal-hal terdekat anda dan kerjakanlah itu secara sungguh-sungguh, hingga akhirnya anda siap menerima peluang usaha datang pada anda. Tentu saja semua harus diawali keberanian untuk bertindak dan memulai usaha.