keindahan dunia ini semakin pudar dengan ulah manusia.
bagaimana bisa?
kemajuan teknologi seakan membuat kita senang sesaat, tapi pada akhirnya kita menyesal.
bagaimana bisa, bumi yang kita injak ini semakin hari, semakin kropos. bahkan kita tidak bisa mengembalikannya. kita hanya bisa menjaga, agar tidak lebih parah. perlu beberapa ribu tahun lagi untuk mengembalikan bumi seperti semula tanpa ada kegiatan manusia.
by bejo212
kedai kopi, Restoran, warung tenda, angkringan, cafe, dan bisnis rumahan, Konfeksi, makanan cemilan
Friday, May 29, 2009
Sunday, May 24, 2009
Aku Ingin Mencapainya
Lembayung
Aku ingin menjadi yang terbaik, karena aku pengen mengerjakan dengan orang - orang yang terbaik pula.
"bruce Willis" sebagai Harry Stamper dalam film Armageddon. inilah yang membuat film ini tidak membosankan walaupun diputar berulang-ulang.
aku belajar dari sebuah kegagalan, itu merupkan sebuah buku petunjuk untuk menghindari sebuah kesalahan dari pekerjaan yang sama. untuk mencari sebuah jalan tanpa sebuah hambatan perlu sekali sebuah kesabaran, jangan takut melewati sebuah rintangan walau sulit untuk melewatinya.
semua akan menjadi hal yang biasa. jika dan kebiasaan itulah yang akan menjadi kita tau akan kesalahan dalam sebuah pekerjaan.
apa yang membuat kita melakukan kesalahan?
semua terjadi ketika kita terlalu terburu-buru....
lakukan sebuah kerjaan dengan pasti dan tepat.
by :bejo212
Aku ingin menjadi yang terbaik, karena aku pengen mengerjakan dengan orang - orang yang terbaik pula.
"bruce Willis" sebagai Harry Stamper dalam film Armageddon. inilah yang membuat film ini tidak membosankan walaupun diputar berulang-ulang.
aku belajar dari sebuah kegagalan, itu merupkan sebuah buku petunjuk untuk menghindari sebuah kesalahan dari pekerjaan yang sama. untuk mencari sebuah jalan tanpa sebuah hambatan perlu sekali sebuah kesabaran, jangan takut melewati sebuah rintangan walau sulit untuk melewatinya.
semua akan menjadi hal yang biasa. jika dan kebiasaan itulah yang akan menjadi kita tau akan kesalahan dalam sebuah pekerjaan.
apa yang membuat kita melakukan kesalahan?
semua terjadi ketika kita terlalu terburu-buru....
lakukan sebuah kerjaan dengan pasti dan tepat.
by :bejo212
Saturday, May 23, 2009
Waktu Kita
Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka
hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas
dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua
penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan!
Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan!
Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia
menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama
lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali t ida k mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada
seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..."
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka
hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas
dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua
penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan!
Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan!
Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia
menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama
lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali t ida k mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada
seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..."
Label:
cinta suci,
tentang hal yang indah,
tentang kita,
waktu,
waktu muda,
waktu tua
Thursday, May 21, 2009
CALON PRESIDEN INDEPENDEN DAN PARPOL GUGAT PASAL 9 UU PILPRES
Fadjroel Rachman, Mariana, Bob Febrian, dan enam partai politik (parpol) yang terdiri dari Partai Hanura, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Buruh, Partai Peduli Rakyat Nasional, serta Partai Republikan duduk bersama sebagai Pemohon di ruang sidang Pleno Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (23/12). Mereka memohon kepada MK untuk melakukan uji materi terhadap Pasal 9 UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres).
“Pasal tersebut menjadikan parpol sebagai satu-satunya mekanisme jalur pencalonan calon presiden (capres)–calon wakil presiden (cawapres), dan menutup hak warga negara untuk mengusulkan sendiri calon pemimpinnya,†jelas Taufik Basari,Kuasa Hukum Fadjroel Rachman; Mariana; dan Bob Febrian.
Secara lengkap, ketiga pemohon perseorangan ini memohon uji materi Pasal 1 ayat (4) sepanjang mengenai frasa “yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politikâ€, Pasal 8 sepanjang mengenai frasa “oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politikâ€, Pasal 9 sepanjang mengenai frasa “oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPRâ€, dan Pasal 13 ayat (1) UU Pilpres.
Sebagai perorangan warga negara Indonesia, ketiga Pemohon ini berpendapat bahwa UUD 1945 tidak melarang pasangan capres dan cawapres independen atau melalui jalur nonparpol. Ketentuan yang diatur dalam Pasal 6A Ayat (2) UUD 1945 bukan merupakan penghalang bagi capres dan cawapres perseorangan atau independen, juga tidak dapat diartikan sebagai larangan untuk mengusulkan pasangan capres-cawapres di luar usulan parpol atau gabungan parpol.
Permohonan ketiga warga negara ini diperkuat dengan permohonan enam parpol atas Pasal 9 UU a quo. “UUD 1945 mengatur bahwa pasangan capres-cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu sebelum pelaksanaan Pemilu. Titik. Tidak ada tambahan syarat lagi,†ucap Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura dalam jumpa pers seusai persidangan.
Wiranto menyebutkan, angka 20 dan 25 persen itu membuat alternatif calon pemimpin menjadi lebih kecil. Hak rakyat untuk memilih calon pemimpinnya telah dikebiri oleh aturan yang tidak memberikan kesempatan yang luas bagi rakyat untuk memilih calon pemimpinnya. “Dalam prinsip demokrasi, kedaulatan itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Karena itu, jangan hambat hak pilih rakyat dengan aturan-aturan yang membatasi. Beri rakyat kesempatan yang luas. Siapa yang terpilih, itu nanti. Dalam pemilihan capres-cawapres ini, mari bicara kualitas. Jangan bersaing dengan menciptakan batasan-batasan yang menghambat,†tegas Wiranto akhirnya. (Kencana Suluh Hikmah)
“Pasal tersebut menjadikan parpol sebagai satu-satunya mekanisme jalur pencalonan calon presiden (capres)–calon wakil presiden (cawapres), dan menutup hak warga negara untuk mengusulkan sendiri calon pemimpinnya,†jelas Taufik Basari,Kuasa Hukum Fadjroel Rachman; Mariana; dan Bob Febrian.
Secara lengkap, ketiga pemohon perseorangan ini memohon uji materi Pasal 1 ayat (4) sepanjang mengenai frasa “yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politikâ€, Pasal 8 sepanjang mengenai frasa “oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politikâ€, Pasal 9 sepanjang mengenai frasa “oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPRâ€, dan Pasal 13 ayat (1) UU Pilpres.
Sebagai perorangan warga negara Indonesia, ketiga Pemohon ini berpendapat bahwa UUD 1945 tidak melarang pasangan capres dan cawapres independen atau melalui jalur nonparpol. Ketentuan yang diatur dalam Pasal 6A Ayat (2) UUD 1945 bukan merupakan penghalang bagi capres dan cawapres perseorangan atau independen, juga tidak dapat diartikan sebagai larangan untuk mengusulkan pasangan capres-cawapres di luar usulan parpol atau gabungan parpol.
Permohonan ketiga warga negara ini diperkuat dengan permohonan enam parpol atas Pasal 9 UU a quo. “UUD 1945 mengatur bahwa pasangan capres-cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu sebelum pelaksanaan Pemilu. Titik. Tidak ada tambahan syarat lagi,†ucap Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura dalam jumpa pers seusai persidangan.
Wiranto menyebutkan, angka 20 dan 25 persen itu membuat alternatif calon pemimpin menjadi lebih kecil. Hak rakyat untuk memilih calon pemimpinnya telah dikebiri oleh aturan yang tidak memberikan kesempatan yang luas bagi rakyat untuk memilih calon pemimpinnya. “Dalam prinsip demokrasi, kedaulatan itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Karena itu, jangan hambat hak pilih rakyat dengan aturan-aturan yang membatasi. Beri rakyat kesempatan yang luas. Siapa yang terpilih, itu nanti. Dalam pemilihan capres-cawapres ini, mari bicara kualitas. Jangan bersaing dengan menciptakan batasan-batasan yang menghambat,†tegas Wiranto akhirnya. (Kencana Suluh Hikmah)
Wednesday, May 13, 2009
“Pengaruh Iklan Rokok Djarum Black Terhadap Persepsi, Sikap & Minat Beli Konsumen”
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui keefektivitasan iklan rokok Djarum Black. Topik ini kami pilih untuk mengidentifikasi pengaruh isi iklan terhadap sikap iklan rokok Djarum Black dan mengidentifikasi pengaruh sikap merek rokok Djarum Black terhadap minat beli. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pendugaan terhadap efektivitas suatu iklan yang dibayangkan terhadap minat beli konsumen.
Peserta pada penelitian ini adalah orang muda perokok dengan umur berkisar antara 17 tahun sampai 25 tahun dan berdomisili di wilayah Yogyakarta. Jenis produk yang digunakan adalah Rokok Djarum Black. Tipe iklan slice of life dari kehidupan orang muda seperti yang diiklankan oleh rokok Djarum Black. Penggambilan sample dengan metoda Purposive Random Sampling. Pengujian dilakukan dengan metoda analisis korelasi dan regresi. Serta obyek yang kami pilih dalam penelitian ini adalah Rokok Djarum Black.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini untuk hipotesis pertama terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi merek (BR) terhadap sikap merek (BA) Rokok Djarum Black. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t yang menolak Ho dan menerima HA dimana nilai t hitung > t table.Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000.). Dengan demikian hipotesis pertama terbukti signifikan dengan kata lain persepsi merek rokok Djarum Black benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap sikap merek itu sendiri. Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi sikap terhadap merek. Pada hipotesis yang kedua juag terbukti benar sikap terhadap iklan rokok Djarum Black dipengaruhi secara signifikan oleh persepsi terhadap isi iklan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t, dimana nilai t hitung > t table. Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000). Dengan demikian hipotesis kedua terbukti signifikan atau dengan kata lain persepsi isi iklan (AER) Rokok Djarum Black benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap sikap iklan itu sendiri. Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi sikap terhadap iklan. Sedang pada hipotesis ketiga juga terbukti benar bahwa minat beli konsumen dipengaruhi secara signifikan oleh sikap konsumen terhadap merek rokok Djarum Black. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji t, dimana uji t hitung > t table. Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000). Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi minat beli konsumen
Dari ketiga hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa minat beli konsumen sangat tinggi sebesar. Sehingga iklan Rokok Djarum Black sudah mengena dalam benak konsumen.
Peserta pada penelitian ini adalah orang muda perokok dengan umur berkisar antara 17 tahun sampai 25 tahun dan berdomisili di wilayah Yogyakarta. Jenis produk yang digunakan adalah Rokok Djarum Black. Tipe iklan slice of life dari kehidupan orang muda seperti yang diiklankan oleh rokok Djarum Black. Penggambilan sample dengan metoda Purposive Random Sampling. Pengujian dilakukan dengan metoda analisis korelasi dan regresi. Serta obyek yang kami pilih dalam penelitian ini adalah Rokok Djarum Black.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini untuk hipotesis pertama terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi merek (BR) terhadap sikap merek (BA) Rokok Djarum Black. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t yang menolak Ho dan menerima HA dimana nilai t hitung > t table.Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000.). Dengan demikian hipotesis pertama terbukti signifikan dengan kata lain persepsi merek rokok Djarum Black benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap sikap merek itu sendiri. Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi sikap terhadap merek. Pada hipotesis yang kedua juag terbukti benar sikap terhadap iklan rokok Djarum Black dipengaruhi secara signifikan oleh persepsi terhadap isi iklan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t, dimana nilai t hitung > t table. Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000). Dengan demikian hipotesis kedua terbukti signifikan atau dengan kata lain persepsi isi iklan (AER) Rokok Djarum Black benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap sikap iklan itu sendiri. Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi sikap terhadap iklan. Sedang pada hipotesis ketiga juga terbukti benar bahwa minat beli konsumen dipengaruhi secara signifikan oleh sikap konsumen terhadap merek rokok Djarum Black. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji t, dimana uji t hitung > t table. Hal ini dapat dikatakan signifikan, serta pada probabilitas menunjukkan angka (0,000). Maka model ini dapat dipakai untuk memprediksi minat beli konsumen
Dari ketiga hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa minat beli konsumen sangat tinggi sebesar. Sehingga iklan Rokok Djarum Black sudah mengena dalam benak konsumen.
Subscribe to:
Posts (Atom)