Berbicara mengenai usaha dibidang agrobisnis pikiran kita banyak tertuju pada proses buddaya tanaman dan sejenisnya. Akan tetapi sebenarnya agrobisnis tidaklah sekedar itu , jangan dibayangkan para pebisnis hanya bisa mengusahakan bidang budidaya saja. Karena pada dasarnya peluang yang bisa digarap dari sebuah istilah agrobisnis sangatlah luas. Jika bicara budidaya saja, tak hanya tanaman, hewan pun bisa menjadi komoditas yang dibisniskan. Dan ada baiknya pebisnis mengetahui terlebih dahulu konsep dan ruang lingkup dari agribisnis.
Agrobisnis merupakan sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, tentunya agribisnis terdiri dari beberapa subsistem yang saling terkait. Departemen Pertanian membagi agribisnis menjadi lima sub sistem. Sub- sistem pertama, agribisnis hulu (up-stream agribusiness), secara luas diartikan sebagai industri-industri yang menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian. Usaha dapat dikembangkan pada sub sistem ini seperti industri perbenihan/pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri agro-otomotif (mesin dan peralatan pertanian) serta industri pendukungnya.
Sub- sistem kedua, usahatani (on-farm agribusiness) yakni kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer atau biasa disebut budidaya. Termasuk didalamnya usahatani tanaman pangan dan hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan, usahatani perkebunan, dan usahatani peternakan, usaha perikanan dan usaha kehutanan.
Bidang pengolahan (down-stream agribusiness) sebagai subsistem ketiga, yakni industri yang mengolah komoditas pertanian primer (agroindustri) menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finish product). Termasuk di dalamnya industri makanan, industri minuman, industri barang-barang serat alam (barang-barang karet, plywood, pulp, kertas, bahan-bahan bangunan terbuat kayu, rayon, benang dari kapas/sutera, barang-barang kulit, tali dan karung goni), industri biofarmaka, dan industri agro wisata dan estetika.
Selanjutnya sub-sistem pemasaran mencakup kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan di luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditi dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar (market intelligence).
Jasa sebagai sub sistem terakhir, berkaitan dengan penyediaan jasa bagi sub-sistem agribisnis hulu, sub-sistem usahatani dan sub-sistem agribisnis hilir. Termasuk ke dalam sub-sistem ini adalah penelitian dan pengembangan, perkreditan dan asuransi, transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, sistem informasi dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi).
Dari sekian banyak peluang berbisnis agribisnis, pebisnis sebaiknya memilih usaha yang paling sesuai dengan pengetahuan dan keahlian. Pemilihan dengan cara tersebut setidaknya dapat meminimalisir risiko kerugian usaha.
Sumber:
http://yea.co.id/aneka-peluang-di-agribisnis.html
No comments:
Post a Comment